seorang pria tua memegang kepala yang sakit

Setiap detik sangat berharga ketika kena serangan stroke. Mengenali ciri ciri stroke iskemik dengan cepat bukan hanya soal pengetahuan, tetapi tentang menyelamatkan nyawa dan mencegah cacat permanen.

Mengenali Ciri Ciri Stroke Iskemik dengan Cepat

Gejala stroke iskemik umumnya muncul secara tiba-tiba dan berbeda berdasarkan bagian otak mana yang terkena. Meski demikian, beberapa tanda utamanya konsisten dan dapat dikenali. Berikut adalah ciri ciri stroke iskemik yang paling umum:

  1. Lengan atau tungkai sulit diangkat, terasa lemas atau mati rasa pada satu sisi tubuh.
  2. Sudut mulut atau mata pada satu sisi wajah terlihat turun.
  3. Ucapan menjadi tidak jelas atau bahkan tidak bisa berbicara sama sekali.
  4. Penglihatan tiba-tiba kabur, ganda atau menghitam pada satu atau kedua mata.
  5. Sakit kepala yang muncul tiba-tiba dan sangat berat, disertai linglung dan pusing.
  6. Berjalan menjadi sempoyongan atau bahkan jatuh.

Cara Mengingat Gejala Stroke Iskemik

Cara tercepat dan paling mudah untuk mengingat gejala-gejala ini adalah dengan metode FAST:

  1. Face (Wajah) adalah meminta orang untuk tersenyum. Apakah satu sisi wajahnya turun?
  2. Arms (Lengan) minta orang tersebut mengangkat kedua tangannya. Apakah satu lengan jatuh atau tidak dapat diangkat?
  3. Speech (Bicara) mengetes orang mengucapkan kalimat sederhana. Apakah bicaranya pelo atau aneh?
  4. Time (Waktu) jika menemukan salah satu dari gejala ini, segera bawa ke rumah sakit.

Perbedaan dengan Stroke Hemoragik

Perbedaan utama antara stroke iskemik dan stroke hemoragik terletak pada penyebab dasarnya. Stroke iskemik muncul akibat penyumbatan pembuluh darah di otak oleh gumpalan darah. Sedangkan stroke hemoragik terjadi karena pecahnya pembuluh darah yang memicu perdarahan di otak. Kondisi ini menimbulkan perbedaan gejala yang cukup jelas.

Pada stroke iskemik, gejala khasnya berupa kelemahan mendadak pada satu sisi tubuh atau bicara yang pelo. Sementara itu, stroke hemoragik biasanya ditandai dengan sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba, disertai muntah dan penurunan kesadaran. Faktor risiko keduanya juga berbeda. Stroke iskemik lebih sering dialami oleh individu berusia di atas 55 tahun dengan riwayat diabetes, kolesterol tinggi atau stroke sebelumnya. Di sisi lain, hipertensi menjadi pemicu utama stroke hemoragik.

Dari kolesterol, penderita stroke iskemik cenderung memiliki kadar kolesterol total lebih tinggi. Sedangkan pada stroke hemoragik justru lebih rendah. 

Meski memiliki gejala yang mirip, penting untuk tidak menebak sendiri jenis stroke yang dialami. Langkah terbaik adalah segera mencari bantuan medis, karena diagnosis pasti hanya bisa dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan CT scan atau MRI kepala.

Pencegahan stroke iskemik berpusat pada pengelolaan faktor risiko melalui pola hidup sehat. Seperti tidak merokok, menjaga berat badan dan tekanan darah, konsumsi makanan kaya sayur dan buah, serta berolahraga rutin. Jika memahami ciri-ciri stroke iskemik dan mengambil langkah pencegahan, dapat mengurangi risiko dan dampak buruk dari kondisi darurat ini.

Tim Penulis decommunity.net berusaha memberikan tulisan yang bermanfaat bagi semua orang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top